28 Apr 2009
Virus H1N1 penyebab flu babi (swine flu) yang saat ini melanda Mexico dan Amerika Serikat, biasanya hanya hidup di daerah dingin yang memiliki empat musim. Kemungkinan virus H1N1 tidak akan mampu hidup di daerah tropis seperti Indonesia. Namun demikian, Departemen Kesehatan telah melakukan langkah-langkah kewaspadaan dan pencegahan agar tidak menyebar ke Indonesia.
Virus H1N1 penyebab flu babi (swine flu) yang saat ini melanda Mexico dan Amerika Serikat, biasanya hanya hidup di daerah dingin yang memiliki empat musim. Kemungkinan virus H1N1 tidak akan mampu hidup di daerah tropis seperti Indonesia. Namun demikian, Departemen Kesehatan telah melakukan langkah-langkah kewaspadaan dan pencegahan agar tidak menyebar ke Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Menteri Kesehatan RI Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K) kepada para wartawan dalam Jumpa Pers mengenai Flu Babi, Selasa, 28 April 2009, di Jakarta.
Langkah-langkah yang dilakukan Depkes yaitu telah memasang 10 thermal scanner untuk mendeteksi suhu badan di terminal kedatangan bandara Internasional seluruh Indonesia. Mengaktifkan kembali sekitar 100 sentinel untuk surveilans Influenza Like Illness (ILI) dan pneumonia baik dalam bentuk klinik maupun virologi. Menyiapkan obat-obatan yang berhubungan dengan penanggulangan flu babi yang pada dasarnya adalah Oseltamivir/Tamiflu yang digunakan untuk penanggulangan flu burung (H5N1). Menyiapkan 100 rumah sakit rujukan flu burung yang sudah ada untuk menangani kasus flu babi. Menyiapkan laboratorium untuk pemeriksaan H1N1 di berbagai laboratorium flu burung yang sudah ada dan menyebarluaskan informasi ke masyarakat luas dan menyiagakan kesehatan melalui Desa Siaga. Ditambahkan bahwa simulasi penanggulangan pandemi influenza yang sudah dua kali dilakukan, pertama di Jembrana Bali dan Kota Makassar minggu lalu juga merupakan upaya nyata persiapan pemerintah dalam menghadapi berbagai kemungkinan KLB/PHEIC = Public Health Emergency International Concern, jelas Menteri. Menurut Menkes, flu babi memiliki gejala mirip flu biasa yaitu panas, batuk, dan pilek. Terkadang ada gejala mual dan diare, yang membedakan dengan flu burung. Bila gejala ini ditemukan, masyarakat harus segera melapor ke Puskesmas terdekat dan diambil spesimennya untuk diperiksa lebih lanjut. Masyarakat dihimbau untuk mewaspadai flu babi dengan menjaga perilaku hidup bersih dan sehat, menutup hidung dan mulut apabila bersin, mencuci tangan pakai sabun setelah beraktivitas, dan segera memeriksakan kesehatan apabila mengalami gejala flu. Selain itu, gunakanlah masker bagi penderita flu, bukan orang yang sehat menggunakan masker, agar tidak menularkan kepada orang lain. Bagi masyarakat yang telah melakukan perjalanan ke negara terjangkit flu babi, disarankan memeriksakan kesehatannya ke fasilitas kesehatan terdekat. Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon/faks: 021-52907416-9 dan 52921669, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan pesan atau komentar dengan sopan, terima kasih sudah berkunjung